Breaking News

Yuk Intip Sejarah Kimchi, Asinan Sayuran Asal Korea


Korea akhir-akhir ini dikenal dengan boyband atau girlband yang banyak menarik perhatian masyarakat di seluruh dunia. Dikenalnya boyband dan girlband asal Korea di seluruh pelosok dunia adalah salah satu satu kontribusi dari merebaknya Korean Wave (Hallyu). Tidak terkecuali, di Indonesia sangat dikenal budaya popular dari negara Korea.. Namun, sebelum merebaknya Korean Wave di Indonesia, masyarakat Indonesia bahkan belum mengenal Korea sebagai negara ginseng dan Korea sebagai negara dengan makanan tradisionalnya yang dikenal sebagai Kimchi.

SEJARAH KIMCHI
Kimchi merupakan salah satu makanan khas Korea yang sudah sangat mendunia. Makanan yang berbahan dasar sayuran ini memiliki serat tinggi dan juga rendah kalori. Sejarah kimchi ternyata sangat unik, semua bermula saat kebutuhan orang-orang di zaman pra-sejara yang menggunakan garam sebagai bahan pengawet. Pemakaian garam sebagai bahan pengawet makanan di gunakan untuk persediaan makanan pada saat musim dingin yang sudah dibuat dari sejak musim gugur.

Orang Korea melakukan ini karena pada saat musim dingin sayuran yang tumbuh di Korea sangatlah terbatas. Sehingga muncullah ide untuk mengawetkan makan. Pada awalnya kimchi diawetkan menggunakan garam, namun kemudian selain garam terbentuklah inovasi baru dengan mencampurkan berbagai macam bumbu untuk mengawetkan kimchi dan tak hanya itu, ada juga tambahan asinan seafood, daging dan juga cabe merah.

Saat membuat kimchi, sayuran yang paling umum digunakan adalah sawi putih dan lobak. Zaman dulu, kimchi diucapkan sebagai “Chim-Chae” (Hangul: 침채; Hanja: 沈菜) yang berarti “sayuran yang direndam.” Sebagai makanan tradisional Korea, makanan yang satu ini juga sering menjadi bahan campuran sewaktu memasak sup kimchi, nasi goreng kimchi (kimchi bokkeumbap) dan berbagai masakan lain. Tak hanya itu, di Korea kimchi juga menjadi hidangan yang selalu ada saat makan sebagai salah satu jenis banchan yang paling umum.

Orang Korea dulu membuat kimchi untuk persediaan makanan dimusim dingin kemudian dimasukan ke dalam guci tanah liat lalu dipendam di dalam tanah. Orang Korea baru mengenal cabai berkat jasa pedagang Portugis dari Jepang yang datang ke Korea pada abad ke-16. Pedagang Portugis menyebarluaskan cabai ke seluruh dunia. Kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di India pada tahun 1498.

Selanjutnya, cabai asal Amerika Selatan dibawa ke Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau langsung menyeberangi Samudra Pasifik. Pada tahun 1540, pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia dan cabai dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada tahun 1549. Filipina mendapat giliran mengenal cabai pada tahun 1564 sewaktu dilewati jalur perdagangan kapal Spanyol yang membawa cabai ke kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia.

RESEP MEMBUAT KIMCHI


Jika kalian menyukai makanan yang satu ini, kalian juga bisa membuatnya sendiri dirumah.

Bahan bahan:

  • Satu buah sawi putih besar
  • ½ batang lobak putih, iris memanjang dan tipis
  • 4 batang daun bawang iris iris
  • 4 siung bawang putih, haluskan
  • 1 ruas jahe, haluskan
  • 6 sdm bubuk cabe Korea atau bubuk cabe biasa juga bisa
  • 2 sdt garam
  • 1 sdm gula
  • ½ gelas garam laut kasar (butirannya besar)
  • Air secukupnya
  • 2 sdm saus ikan Korea atau saus ikan biasa juga bisa


Pertama yang harus anda lakukan adalah mencuci sawi terlebih dahulu hingga bersih sampai kelembaran sawi yang paling dalam, gak perlu dipotong dan biarkan saja seperti itu. Kemudian anda tuangkan ½ gelas garam laut dengan air ke dalam wadah, lalu rendam sawi dalam larutan air tersebut hingga 6 jam.

Setelah direndam, cuci lagi sawi hingga bersih sampai lipatan terdalamnya dan jika ingin, bisa dipotong menjadi dua bagian. Campurkan gula, bubuk cabai, jahe, bawang-bawangan, daun bawang, lobak, saus ikan dan sedikit garam. Lalu balurkan kesemua bahan tersebut dengan merata pada sawi hingga ke sela sela terdalamnya sambil agak diremas agar sawi meresap bumbunya. Taruh di dalam wadah tertutup dan rapat atau kedap udara (lebih bagus jika menggunakan toples kaca) lalu diamkan selama dua hari, agar bumbu meresap pada sawinya.
Setelah didiamkan dua hari, Kimchi sudah bisa disantap.

MANFAAT KIMCHI

Makanan yang satu ini terbuat dari beberapa jenis sayuran sehingga mengandung kadar serat makanan yang tinggi, namun memiliki rendah kalori. Sebagian besar sayur yang digunakan untuk membuat kimchi adalah bawang bombay, bawang putih dan cabai yang baik untuk kesehatan. Makanan yang satu ini kaya akan kandungan vitamin A, thiamine (B1), riboflavin (B2), kalsium, zat besi[5][6], dan bakteri asam laktat yang baik untuk pencernaan. Pada tahun 2000, strain bakteri asam laktat (strain MT-1077T) penghasil bakteriosin yang diisolasi dari kimchi diberi nama Lactobacillus kimchi.

Menurut majalah Health Magazine. Kimchi disebut sebagai salah satu dari lima makanan tersehat di dunia. Vitamin yang terdapat didalam kimchi dapat membantu dalam masalah pencernaan dan kemungkinan juga dapat mencegah kangker. Bahkan bakteri hidup yang ada pada kimchi jauh lebih banyak ketimbang yogurt dan ditambah lagi pemakaian cabai yang banyak dalam kimchi juga disebut baik untuk kesehatan.

Tradisi Membuat Kimchi

Di negara ginseng ini juga memiliki tradisi khusus orang Korea yang membuat kimchi dalam jumlah besar dan disebut dengan julukan Kimjang (hangul: 김장). Dimana mereka melakukan tradisi ini dihari musim dingin yang dilakukan tepat pada awal bulan November hingga pertengahan Desember.

Setelah hari kimjang ditentukan oleh anggota keluarga, kerabat, dan tetangga, mereka berkumpul di satu tempat untuk beramai-ramai membuat kimchi. Satu keluarga yang terdiri dari empat orang biasanya memerlukan sawi berukuran besar antara 40-50 buah. Setelah dicuci, ditaburi garam, dan direndam di dalam air pada hari sebelumnya, lembar demi lembar daun sawi diolesi dengan bumbu kimchi hingga merata oleh para wanita dalam keluarga. Kimjang juga merupakan kesempatan untuk meneruskan resep keluarga, dari nenek ke ibu, dari ibu ke anak perempuan, dan dari mertua ke menantu.

Kimchi yang dibuat diperkirakan cukup untuk dimakan hingga musim semi tahun berikutnya (sekitar Mei-April). Tradisi ini tidak hanya berarti menyiapkan makanan untuk musim dingin saja, melainkan juga ucapan bersyukur orang Korea setelah melewatkan satu tahun dengan selamat dan memulai kehidupan pada tahun yang baru.

Itulah sejarah tentang kimchi yang mungkin sebelumnya tidak anda ketahui, semoga bermanfaat gan..

Salam,

Ruang Wanita

1 comment: